Kamis, 16 September 2010

Situs Wikileaks Yang Menggemparkan Dunia !




Wikileaks.org adalah sebuah situs kontoversial yang membangun reputasi sebagai situs yang kerap mempublikasikan materi-materi "sensitif" dari pemerintah atau organisasi-organisasi besar dunia. Wikileaks menjadi pusat perhatian setelah situs "whistle blower" itu mempublikasikan lebih dari 90 ribu dokumen rahasia berisikan laporan-laporan mengenai insiden-insiden dan "kabel-kabel" rahasia militer AS pada perang di Afganistan.

Kebocoran informasi rahasia itu merupakan publikasi terbaru yang dirilis situs berusia empat tahun itu.

Pada April 2010 lalu, situs itu mempublikasikan sebuah video yang menunjukan sebuah helikopter Apache milik AS menembak mati 12 orang --termasuk dua jurnalis Reuters-- dalam sebuah serangan di Baghdad pada 2007 lalu. Pada Oktober 2009, Wikileaks juga mempublikasikan daftar nama-nama dan alamat dari orang-orang yang diklaim sebagai anggota British National Party (BNP).

Juru bicara BNP langsung menuding, daftar itu sebagai sebuah bentuk pemalsuan yang berbahaya.

Pada Pemilu AS 2008 lalu, situs nakal itu juga merilis foto-foto dari isi inbox e-mail, gambar-gambar, dan buku alamat milik cawapres Partai Republik Sarah Palin. Dokumen sensitif lainnya yang dimiliki situs itu adalah sebuah fotocopy SOP (standard operasional procedure) Kamp Delta, dokumen yang memerinci larangan-larangan yang wajib diterapkan kepada para tawanan di Guantanamo Bay.

Sejak kemuculan di internet pada Desember 2006 lalu, situs itu memang kerap memicu sejumlah kontroversi. Hingga saat ini, opini terhadap keberadaan situs itu masih terbelah. Bagi sebagian orang, situs itu dipuji sebagai masa depan dari jurnalisme investigatif. Sedangkan yang lain menganggap, situs ini "sangat beresiko." Terbukti dengan hubungan yang buruk antara situs itu dan pemerintah AS.

Pada pertengahan Maret lalu, Direktur Wikileaks Julian Assange mempublikasikan sebuah dokumen berasal dari Departemen Intelejen AS. Isinya, Wikileaks merupakan sebuah "ancaman serius bagi tentara AS". Pemerintah AS kemudian mengonfirmasi keautentikan dokumen itu kepada BBC.

"Publikasi tidak bertanggungjawab atas dokumen-dokumen sensitif milik militer dan departemen pertahanan AS bisa memberikan akses informasi bagi intelejen asing. dan dapat digunakan untuk melukai kepentingan-kepentingan militer AS," jelas seorang jubir pemerintah AS.

Hingga saat ini, Wikileaks mengklaim telah memiliki lebih dari 1 juta dokumen "sensitif" yang siap dirilis. Setiap orang dapat mengajukan berita mereka kepada Wikileaks secara anonim (nama samaran). Sebuah tim peninjau --sukarelawan dari lembaga pers mainstream, para jurnalis dan staf Wikileaks-- akan menetukan apa-apa yang akan dipublikasikan.

"Kami menggunakan teknik-teknik cryptographic mutahir dan sejumlah teknik legal lainnya, untuk melindungi sumber-sumber kami," tutur Assange kepada BBC, Februari lalu.

Situs tersebut menerima "materi-materi bidang politik, diplomasi, dan etika, yang bersifat rahasia, terlarang, dan disensor". Tetapi menolak menerima rumor, opini, dan hal-hal lainnya yang umumnya mudah didapat di media.

"Spesialisasi kami, yaitu dalam memberikan kebebasan kepada para "peniup peluit" dan jurnalis yang mengalami sensor pemerintah untuk mempublikasikan beritanya di situs kami," jelas Assange.

Wikileaks dioperasikan oleh sebuah organisais yang dikenal dengan nama Sunshine Press dan juga mengklaim bahwa mereka didanai oleh aktivis-aktivis HAM, jurnalis-jurnalis investigatif, ahli-ahli teknologi, dan masyarakat umum. Semenjak kemunculannya, Wikileaks telah menghadapi sejumlah tuntutan hukum yang mencoba membuatnya offline (membredel situs itu).

Pada 2008 lalu, seorang bankir asal Swiss Julius Baer memenangkan sebuah gugatan untuk memblok situs itu, setelah Wikileaks merilis beberapa ratus dokumen mengenai aktivitas banknya di luar negeri. Meski begitu, sejumlah situs bayangan- -yang dioperasikan dari berbagai server di seluruh dunia masih terus beroperasi. Sepanjang hidupnya Wikileaks mengklaim telah berjuang melawan lebih dari 100 tuntutan hukum akibat materi-materi yang mereka rilis di dunia maya.

Dengan "kemashyurannya" itu, Wikileaks juga sempat mengalami permasalahan finansial. Pada Februari lalu, situs itu menunda aktivitasnya akibat kekurangan dana operasional. Donasi dari individu-individu dan sejumlah organisasi menyalamatkan situs ini.

Assange mengaku bahwa situs asuhannya itu sedang mengalami pertumbuhan hebat dan telah menerima jumlah materi yang luar biasa. "Jumlahnya melebihi kemampuan kami dalam mempublikasikannya ke publik," ujar Assange singkat, Februari silam.

Sebagai dampaknya, situs itu harus berevolusi dan berharap dapat mendirikan sejumlah cabang-cabang independen di seluruh dunia. Fungsinya, sebagai penengah antara sumber-sumber berita dan pihak media massa. Sebuah fungsi yang menurut Assange merupakan fungsi terbaik yang mampu dijalankan oleh Wikileaks.

"Wikileaks menyediakan sebuah hubungan alamiah antara seorang jurnalis dan seorang sumber dengan kami bertindak sebagai di tengah melakukan fungsi terbaik yang dapat kami lakukan," jelas Assange.*CPS/GA

Sumber : liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar